Senin, 09 Desember 2013

Software bernama Manusia



Beberapa hari yang lalu, karena laptopku belum pernah digunakan membuat sebuah proyek dengan bahasa program PHP, aku mencoba memasang perangkat lunak untuk mendukung proyekku membuat aplikasi berbasis web itu: XAMPP versi 1.7.4 yang sudah tersedia dalam hardisk external.

Saat mulai memasang perangkat lunak tersebut, mulai muncul permasalahan pertama:pesan error. Sekilas dibaca seolah ada sebuah fitur Pengatur Akun User/User Account Control (UAC, bawaan OS Windows) dalam kondisi aktif yang menyebabkan proses pemasangan perangkat lunak tidak memiliki izin yang cukup.


Akupun mencoba untuk menonaktifkan fitur itu, melalui System Configuration.

Namun masalah lain muncul. Pesan errornya menyampaikan bahwa aku telah menonaktifkan Pengatur Akun User, dan ini akan menyebabkan ketidaksempurnaan fungsi-fungsi XAMPP setelah hasil install nanti.


Bagai makan buah simalakama: ini salah itu salah. Dan aku memutuskan untuk melanjutkan pemasangan XAMPP tersebut dengan menonaktifkan UAC. Setidaknya XAMPP tetap terpasang, walau beberapa fungsi mungkin tidak akan berjalan sempurna. Dibandingkan untuk mengaktifkan UAC, namun XAMPP tidak terpasang sama sekali. Memilih yang paling sedikit mudharat-nya! Meminjam istilah-istilah yang dipakai ustadz.

Setelah XAMPP berhasil terpasang. Masalah lagi muncul. Yaitu ketika menjalankan Control Panel XAMPP, muncul pesan error yang menginformasikan seolah bahwa aku menjalankan Control Panel bukan pada root directory-nya XAMPP. Lalu aku mencoba untuk menjankan file program XAMPP (exe) ini melalui folder programnya di C:\Programfiles\ pada Windows Explore dengan cara KLIK KANAN -> Run As Admin.




Dan, astaghfirullaah.... pesan error itu tetap muncul.

Cukup lama aku hampir berputus asa, sebelum akhirnya aku mencoba mencari fileREADME” hasil pemasangan XAMPP.


Terperangah juga aku dibuatnya. Betapa tidak! Dalam System Requierement menyebutkan bahwa XAMPP yang aku pasang hanya dapat berjalan pada pada sistem 32bit, tidak untuk 64bit. Sedangkan laptopku 64 bit! Dan direkomendasikan dipasang pada komputer dengan operating system (OS) Windows XP, sedangka laptopku sudah Windows 7. Ultimate pula.
Beginilah kalau sejak awal tidak memperhatikan System Requirement...

***

Mungkin diantara kita (saya dan Anda, pembaca) terkadang pernah satu saat mengeluh akan kondisi hidup. Pernah mengalami sebuah kondisi dimana hati ini penuh dengan kegalauan, kesedihan, kedukaan, yang kadang berkepanjangan. Permasalahan, mungkin lebih dari itu –penderitaan, datang bertubi-tubi tanpa henti.

Atau mungkin banyak do’a-do’a yang senantiasa kita panjatkan tak jua menerima jawaban. Tak terhitung berbagai kesulitan, tak juga mendapat kemudahan. Kesempitan yang melanda, tak pernah menemukan jalan kelapangan.

Aku sangat yakin. Kitapun adalah sebuah software yang Tuhan ciptakan. Dan Dia adalah pemegang kendali, penentu. Kondisi system seperti apakah hingga software dengan wujud manusia ini dapat berjalan dengan normal  tanpa hambatan. Lingkungan system seperti apakah hingga sofware bernama manusia ini dapat berfungsi secara sempurna.

Jika segala bentuk yang bernama kegalauan, kesulitan, kesedihan, kedukaan, penderitaan, adalah pesan error  yang sengaja Tuhan sampaikan, maka, pernahkah kita membaca System Requierement yang disampaikan Tuhan? Dan seperti apakah System Requierement-nya.Maka jawabnya adalah kitab suci.

Di sana akan kita temui berbagai syarat supaya software (baca : Manusia) bisa berjalan normal. Dalam kitab suci akan secara deskriptif berbagai penjelasan bagaimana supaya software berjalan dengan sempurna tanpa menemukan pesan error (baca : kesulitan, kesempitan, do’a yang tak dikabulkan, dll).

So, kebahagiaan kita hidup di dunia akan bergantung pada patuh tidaknya kita mengikuti system requirement yang Tuhan tetapkan.


1 komentar:

Unknown mengatakan...

bagian XAMPP ini ngingetin saya waktu bingung instal aplikasi monitoring penerbitan SP2D, kang, hehehe... kejadian2 seperti ini emang kerap kita temui dalam bahasa mesin ya...

dan untuk dapat pesan tersirat dari kejadian semacam ini pada bahasa manusia, well, baru kali ini saya "ngeh" pesannya...

terima kasih, kang, mengingatkan...
*ngepas rada-rada galau dikit soalnya :D