Beberapa hari yang lalu, karena laptopku belum pernah digunakan membuat
sebuah proyek dengan bahasa program PHP, aku mencoba memasang perangkat lunak untuk
mendukung proyekku membuat aplikasi berbasis web itu: XAMPP versi 1.7.4 yang
sudah tersedia dalam hardisk external.
Saat mulai memasang perangkat lunak tersebut, mulai muncul permasalahan
pertama:pesan error. Sekilas dibaca seolah ada sebuah fitur Pengatur Akun User/User Account Control
(UAC, bawaan OS Windows) dalam kondisi aktif yang menyebabkan proses pemasangan
perangkat lunak tidak memiliki izin yang cukup.
Namun masalah lain muncul. Pesan errornya menyampaikan bahwa aku telah
menonaktifkan Pengatur Akun User, dan ini akan menyebabkan ketidaksempurnaan
fungsi-fungsi XAMPP setelah hasil install nanti.
Bagai makan buah simalakama: ini salah itu salah. Dan aku memutuskan untuk melanjutkan
pemasangan XAMPP tersebut dengan menonaktifkan UAC. Setidaknya XAMPP tetap terpasang,
walau beberapa fungsi mungkin tidak akan berjalan sempurna. Dibandingkan untuk mengaktifkan
UAC, namun XAMPP tidak terpasang sama sekali. Memilih yang paling sedikit mudharat-nya! Meminjam istilah-istilah
yang dipakai ustadz.
Setelah XAMPP berhasil terpasang. Masalah lagi muncul. Yaitu ketika
menjalankan Control Panel XAMPP, muncul pesan error yang menginformasikan
seolah bahwa aku menjalankan Control Panel bukan pada root directory-nya XAMPP. Lalu aku mencoba untuk menjankan file program XAMPP (exe) ini melalui folder programnya di C:\Programfiles\
pada Windows Explore dengan cara KLIK
KANAN -> Run As Admin.
Dan, astaghfirullaah.... pesan error itu tetap muncul.
Cukup lama aku hampir berputus asa, sebelum akhirnya aku mencoba mencari
file “README” hasil pemasangan XAMPP.
Terperangah juga aku dibuatnya. Betapa tidak! Dalam System Requierement menyebutkan bahwa XAMPP yang aku pasang hanya
dapat berjalan pada pada sistem 32bit, tidak untuk 64bit. Sedangkan laptopku 64
bit! Dan direkomendasikan dipasang pada komputer dengan operating system (OS) Windows XP, sedangka laptopku sudah Windows
7. Ultimate pula.
Beginilah kalau sejak awal tidak memperhatikan System Requirement...
***
Mungkin diantara kita (saya dan Anda, pembaca) terkadang pernah satu
saat mengeluh akan kondisi hidup. Pernah mengalami sebuah kondisi dimana hati
ini penuh dengan kegalauan, kesedihan, kedukaan, yang kadang berkepanjangan. Permasalahan,
mungkin lebih dari itu –penderitaan, datang bertubi-tubi tanpa henti.
Atau mungkin banyak do’a-do’a yang senantiasa kita panjatkan tak jua
menerima jawaban. Tak terhitung berbagai kesulitan, tak juga mendapat
kemudahan. Kesempitan yang melanda, tak pernah menemukan jalan kelapangan.
Aku sangat yakin. Kitapun adalah sebuah software yang Tuhan ciptakan. Dan Dia adalah pemegang kendali,
penentu. Kondisi system seperti
apakah hingga software dengan wujud
manusia ini dapat berjalan dengan normal
tanpa hambatan. Lingkungan system
seperti apakah hingga sofware bernama
manusia ini dapat berfungsi secara sempurna.
Jika segala bentuk yang bernama kegalauan, kesulitan, kesedihan,
kedukaan, penderitaan, adalah pesan error
yang sengaja Tuhan sampaikan, maka,
pernahkah kita membaca System
Requierement yang disampaikan Tuhan? Dan seperti apakah System Requierement-nya.Maka jawabnya adalah kitab suci.
Di sana akan kita temui berbagai syarat supaya software (baca : Manusia) bisa berjalan normal. Dalam kitab suci
akan secara deskriptif berbagai penjelasan bagaimana supaya software berjalan dengan sempurna tanpa
menemukan pesan error (baca :
kesulitan, kesempitan, do’a yang tak dikabulkan, dll).
So, kebahagiaan kita
hidup di dunia akan bergantung pada patuh tidaknya kita mengikuti system requirement yang Tuhan tetapkan.